Pernah ngerasa
ada orang lain yang meniru kita ga? Meniru apapun. Ide, cara berpakaian, gaya
bicara, gaya berpakaian, gaya duduk, dll. Intinya ikut-ikutan.
Beberapa kali
saya merasa agak kurang nyaman karena ada orang lain yang ikut-ikutan. Saya punya
ide ini, dia langsung ikutan. Saya lagi seneng membuat itu, dia ikutan juga. Hadeehhh.
Kalau diitung-itung sih udah lebih dari tiga kali :p Dia, orang yang baru
setahun saya kenal di tempat kerja.
Tidak Nyaman
Ya. Saya merasa
tidak nyaman ada yang ikut-ikutan dan selalu berusaha menyamai saya.
“Rok kamu
bagus. Aku pengen.”
Besoknya dia
nyari rok yang sama seperti milik saya. Untungnya ga nemu yang sama :D
“Kamu sekarang
bikin tas, ya? Saya juga mau bikin tas.”
Tuh kan?
“Kamu sekarang
bikin kerajinan flannel? Saya juga mau.”
Nah tuh..
“Kamu masukin
proposal ke provinsi? Saya juga mau masukin.”
*tepokjidat
Saya tidak
nyaman dengan hal itu. Ini itu selalu diikuti. Tidak hanya sekali dua kali tapi
hampir selalu.
Adakah
teman-teman yang pernah mengalami ini?
I can’t
control my emotion.
Butuh Model
Awalnya, saya
merasa tidak masalah dengan hal ini. Wajar dan hak dia untuk menjadi seperti
apa seperti siapa. Tapiiii… lama-lama ko risih juga ya diikutin mulu? :p
Dan beberapa
waktu setelah menekan ketidaknyamanan yang saya rasakan, saya mencoba merenung
dan mengambil hikmah. Apakah ada yang aneh dengan saya? Kenapa teman saya itu
sering ikut-ikutan?
Seperti halnya
menulis, pada awalnya di tahap latihan kita butuh model. Model untuk ditiru,
sebelum nantinya kita menemukan karakter dan gaya kita sendiri. Mungkin begitu
teman saya. Masih butuh model untuk hal-hal tertentu (tapi kenapa saya dan
dalam banyak hal? :p)
Ketidaknyamanan
saya muncul mungkin karena saya merasa belum pantas untuk dijadikan model,
acuan. Saya merasa masih punya begitu banyak kekurangan.
Ahh…
Saya…
Setidaknya bisa
menginspirasi orang lain dalam hal yang sederhana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar