Belajar
tak harus dengan membaca. Melihat dan mendengar pun bisa jadi sarana belajar
kita. Merasakan dan menghayati sesuatu pun tak ada salahnya untuk dijadikan
sarana pembelajaran. Seperti pepatah yang mengatakan ‘banyak jalan menuju
roma’. Demikian pula belajar, banyak sekali cara yang dapat dilakukan untuk
belajar.
Hari
ini saya belajar banyak hal. Salah satunya adalah belajar menjadi public relation yang professional. Untuk menjadi PR ternyata gampang-gampang
susah. Namun, belajar dari pengalaman, ada beberapa tips yang bisa kita pakai
untuk menjadi PR yang professional :
1. Pahami
bidang kerja kamu!
Kamu harus benar-benar paham dan mengerti
bidang kerja kamu, posisi kamu dalam pekerjaan sebagai apa? Ya, intinya kamu
mengerti siapa dirimu sendiri.
Misalnya, kamu PR dalam organisasi yang
bergerak di bidang kesehatan reproduksi remaja, so at least kamu mengerti ‘apa
sih kesehatan reprodksi remaja itu?’, ‘apa sih PR itu?’, ‘apa tupoksi seorang
PR dalam organisasi tersebut?’. Kalau belum tahu, coba cari tahu. Jangan segan
untuk Tanya atasan. Atau kalau kamu staf/anggota baru, maka jangan segan Tanya
pada orang yang sudah lebih dahulu di situ (yang berpengalaman di situ). Kalau
terpaksa tidak ada orang yang bisa ditanya-tanyain, tanyakan saja pada rumput
yang bergoyang! Upst! Jangan!!! (just kidding ;D) cari sendiri referensi dari
organisasi lain, kalau bisa yang serupa, kemudian bikin aja tupoksi baru yang
bisa diadopsi dari referensi yang kamu gunakan.
Tupoksi itu bisa dijadikan batasan-batasan.
Maksudanya, untuk membatasi kerja kamu. Hal-hal apa saja yang harus kamu
lakukan, yang boleh kamu lakukan sampai yang tidak boleh kamu lakukan. Bisa
juga dijadikan bahan penilaian kinerja. Dari tupoksi bisa ditentukan indicator
pencapaian target.
2. Kenali
rekan kerja
Hal ini penting untuk memprediksi bagaimana
kita bekerja dengan tim (rekan kerja) kita. Sebaiknya kita bisa memperlakukan
orang lain sesuai dengan karakter masing-msing orang. Hal yang perlu kita
sadari bersama adalah kita tidak bisa memperlakukan sama setiap orang. Setiap
orang memiliki karakter masing-masing. Maka setiap orang perlu kita perlakukan
sebagaimana karakter mereka masing-masing. Misalnya, kita selayaknya bertindak
sabar menghadapi seseorang yang sifatnya emosional agar ketika membicarakan
sesuatumenjadi tidak keruh suasananya. Namun, tindakan ‘sabar’ kita tidak harus
kita lakukan pada orang yang sifatnya slow motion (baca:kerjanya super duper
lambaaaaaaaaaaaaaaat). Kita sebaiknya bersikap tegas dan bersemangat di hadapan
orang yang demikian agar bisa berbagi motivasi dan kerjaan cepat terselesaikan.
3. Make a
good first impression
Yak! Kesan pertama begitu
menggoda… ciptakan kesan pertama yang baik pada partner kerja kamu. Terkadang
kamu perlu menciptakan kesan yang membuat orang lain menghormati dan menghargai
kamu sehinga setiap perkataan dan keputusan yang kamu ambil akan
dipertimbangkan oleh rekan kerja (ga dianggap remeh)#sekedar tulisan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar