Rabu, 07 November 2012

Catatan Mangunan 5 [Sumber Bengkung]


Mengunjungi Mangunan akan lebih lengkap jika kita menengok salah satu wisata religi : SUMBER BENGKUNG MANGUNAN. Jadi, jika kamu mengunjungi Yogyakarta untuk alasan religius, Sumber Bengkung adalah tempat yang sangat tepat untuk dikunjungi.

Sumber Bengkung Apaan sih?
Yuk, kita simak sedikit sejarah tentang tempat ini

Asal Mula Terjadi Mata Air dan Hutan Bengkung
Pada masa Kerajaan Mataram, Sultan Agung Hanyokro Kusumo mencari lokasi pemakaman untuk dirinya dan keturunanya yang dinamakan NITIK SITI ARUM, artinya :
NITIK                    : Mencari
SITI                       : Tanah
ARUM                  : Wangi
Jadi, beliau mencari tanah yang berbau harum, menurut mata hati.

Konon, siti arum yang dimaksud berasal dari tanah suci (Arab). Sewaktu Sultan menunaikan ibadah haji dan berziarah  ke makam Nabi Muhammad  dengan penjaga makam disana, Sultan berkeinginan dimakamkan di tempat seperti itu, yang tanahnya berbau harum. Kemudian Sultan di perintahkan untuk mengambil segenggam tanah dari makam Nabi dan melemparkannya ke tanah Jawa / arah Kerajaan Mataram. Setelah Sultan kembali ke Kerajaan, beliau melakukan lelono jajah desa milang kori nitik siti arum.

Kemudian  sampailah ke tempat ini. Hutan ini belum mempunyai nama. Sampai di tempat ini Sultan dan Abdinya merasa haus tapi mereka tidak menemukan air.
Sultan pun menancapkan tongkatnya  ke dinding tebing batu ini. Setelah dicabut tongkatnya, keluar mata air  dari tebing batu tersebut. Sultan beribadah dan berdoa di tempat ini minta petunjuk dimana lokasi siti arum yang dicari-carinya itu. Maka tempat ini dijadikan tempat yang keramat  dan sering dijadikan tempat pertapaan / semedi orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu.

Suatu hari ada pertapa sakti  yang semedi sampai mati di tempat ini. Tubuhnya hangus dan mbekukung. Orang tersebut dinamai Sunan Geseng karena tubuhnya yang  hangus  berwarna hitam  dan tempat ini dinamakan “bengkung” berasal dari tubuh yang mbekukung tadi. Ada kepercayaan barangsiapa yang semedi / bertapa disini dan berhasil mendapatkan apa yang diharapkan, maka harus membuat selamatan nasi tumpeng  dengan lauk ingkung.

Setelah semedi, Sultan Agung  mendapatkan petunjuk dan di atasnya ada burung merak bertengger. Beliau yakin bahwa burung merak itu adalah suatu petunjuk. Burung merak itu terbang ke arah barat. Sultan mengikutinya dan menemukan lagi burung merak itu hinggap di bukit sebelah timur Imogiri. Ternyata benar bahwa tanah yang dilempar dari Arab itu ditemukan di tempat burung merak hinggap. Kemudian lokasi itu dinamai gumuk (bukit) merah. Lantas, paman Sultan yang bernama Panembahan Juminah diperintahkan untuk membangun bukit  itu dijadikan tempat perkuburan / makam untuk keluarga raja Mataram dan air dari tempat ini dialirkan untuk kebutuhan abdi dalem panjaga makam di Imogiri. Masyarakat meyakini, barang siapa meminum / membasuh muka dengan air ini, wajahnya akan berseri-berseri atau awet muda. 
Sumber Bengkung
Jadi, yang ingin wajahnya berseri-seri atau awet muda bisa berkunjung ke tempat ini.. :p Untuk sampai di sumber air bengkung ini, kamu akan melewati tangga yang cukup banyak. Jadi, harus mempersiapkan fisik untuk datang ke tempat ini. Di tempat ini ada kolam yang digunakan untuk menampung air. Air itu yang bisa kita ambil untuk membersikan diri (misal: cuci muka). Ada kepuasan tersendiri ketika kita bisa menaklukkan (baca: melewati) tangga untuk mencapai sumber air. J
Sumber Bengkung juga belum dikelola secara resmi, jadi belum ada retribusi untuk pengunjung alias gratis. Silakan segera kunjungi tempat ini ;)

Gimana cara ke Sumber Bengkung?
Sumber Bengkung ini masih masuk dalam kawasan Hutan Pinus Mangunan. Jadi, letaknya tidak begitu jauh dari Hutan Pinus. Dari Kota Jogja menuju ke Imogiri. Dari Imogiri,naik aja terus ke arah Kebun Buah Mangunan. Jalannya cukup berliku-liku dan banyak tanjakan+turunan tapi seruuuuuu... Terus aja sampai Kantor Lurah Desa Mangunan. Nah dari situ naik lagi sekitar 20 meter (sebelum masuk kawasan Hutan Pinus Mangunan) ke arah kiri (selatan). Ikuti saja jalan itu, sekitar 1 km sudah sampai di lokasi Sumber Bengkung.

Karena satu paket dengan Hutan Pinus Mangunan, sayang sekali jika kamu melewatkan objek satu ini saat berkunjung ke Mangunan :p

Tidak ada komentar:

Posting Komentar