Kamis, 15 November 2012

Catatan Mangunan 7 [INDONESIA GREEN CANYON]




Beberapa bulan yang lalu, tepatnya September 2012 saya dan beberapa relawan melakukan kegiatan di Mangunan. Indonesia International Work Camp (IIWC) sebagai host selama tiga belas hari. Relawan kegiatan ini berasal dari beberapa Negara. Soichi, Ryoko, Natsumi, Shin relawan dari Jepang; Claire dari Korea Selatan; saya, Iman, Nia, Heni, Erli mewakili Indonesia.


Kebun Buah Mangunan menjadi salah satu project site kami. Dan seperti biasa, saya pun memberi orientasi tentang project site sebelum kami benar-benar bekerja. Saya mengajak relawan mengunjungi Kebun Buah Mangunan. dari campsite, kami menempuh sekitar lima ratus meter dengan berjalan kaki. Menyenangkan. Terlebih lagi untuk relawan asing. Mereka terlihat sangat menikmati perjalanan. Mereka sangat tertarik seolah-olah melihat banyak sesuatu yang baru. Tanaman di sepanjang jalan menuju kebun buah merebut banyak perhatian mereka. Tanaman salak dan nanas pun menjadi sesuatu yang amazing untuk mereka :p
Sekitar lima belas menit berjalan, kami sampai di kebun buah.. [retribusi masuk kebun buah Rp 5.000,- dan Rp 0,- untuk kami :D]

Dan….

“Ini kebun buah?” Tanya seorang relawan.
“iya,” jawab saya.
“Benarkah?”
“Kenapa kamu tidak percaya bahwa ini kebun buah?”
“Di mana buahnya? Ada buah apa saja?”

Kebun buah ini memang memiliki berbagai macam tanaman buah. Namun, musiman. Jadi tidak setiap hari ada buah yang bisa kita nikmati ketika datang ke kebun buah. Saya merasa bersalah melihat raut kecewa para relawan.

“Pengunjung datang ke sini untuk menikmati buah tapi ternyata tidak ada buahnya,” begitu kata mereka.

Ya.
Saya mengerti.
Kami pun melanjutkan perjalanan di kebun buah setelah keliling di bagian depan sekitar sepuluh menit dengan akhir yang sedikit kecewa. Peternakan sapi menjadi pemandangan selanjutnya yang kami kunjungi. Saya menjelaskan tentang pertanian organik dan kekecewaan sedikit terobati melihat adanya konsep “go green, back to nature” dari pertanian organik yang telah diterapkan.

Dan sampailah di Puncak Kebun Buah. Kami menikmati udara segar yang sangat sejuk di puncak ini. Terlihat hamparan pemandangan indah. Permadani hijau, begitu seorang relawan mengatakan dengan hiasan sungai berkelok yang menakjubkan. Pepohonan dan berbagai tanaman berbaris rapi menghijau. Sebuah sungai berkelok membelah tatanan hijau itu menjadi dua bagian. Sangat indah. Pemandangan itu di bawah kami.

“It’s like Green Canyon in America.”


Semua relawan sepakat bahwa pemandangan itu seperti Green Canyon. Bahkan, jauh lebih indah.
“Saya ingin lebih sering ke sini dan menikmati suasana seperti ini,” kata seorang relawan dan diikuti “saya juga mau” relawan yang lainnya. 

Jadi, tidak perlu jauh-jauh ke Amerika, tidak perlu membayar mahal kalau ingin menyaksikan dan menikmati Green Canyon. Indonesia juga punya. Bahkan jauh lebih indah, jauh lebih menyenangkan sekaligus menakjubkan. Kita juga bisa menikmati sunrise dan sunset di sini J
Indonesia Green Canyon sebutan yang lebih tepat untuk tempat ini.”

2 komentar: